JAMU-JAMU vs ESSENTIAL OIL
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. / 21 Mei 2020
Keampuhan obat tradisional yang diracik dari tanaman obat dipercayai oleh pemerintah Indonesia melalui berita yang disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI mengenai “Menteri Kesehatan menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan obat tradisional” berupa jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Pemanfaatan obat tradisional tersebut sebagai upaya memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat atau bencana nasional Covid-19.
Beberapa contoh tanaman obat meliputi jahe merah, jahe, temulawak, kunyit, kencur, lengkuas, bawang putih, kayu manis, sereh, daun kelor, daun katuk, jambu biji, lemon, jeruk nipis, dan jinten hitam.
Salah satu obat tradisional seperti Jamu sudah dikenal masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional jauh sebelum adanya obat-obat modern yang biasa kita dapatkan dari dokter.
Begitu juga dengan Essential Oil yang diperoleh dari extrak esensi tanaman yang menjadi minyak.
Semakin berkembangnya teknologi semakin banyak para ilmuan mencari berbagai solusi natural untuk menjaga dan mengatasi berbagai keluhan kesehatan agar tidak menggunakan obat-obatan kimia yang memiliki efek negatif bagi tubuh manusia apabila dikomsumsi berkepanjangan.
Bermulai dari tanaman sejak dari penentuan bibit tanaman, tempat menanam, cara menanam sampai kapan bisa dipanen semua proses diawasi agar bisa mendapatkan extraksi tanaman obat yang memiliki senyawa kimia bermanfaat bagi tubuh manusia. Minyak essensial berkualitas Therapeutik memiliki keampuhan lebih kuat 50-70 kali lipat dari pada herbal.
Pubmed adalah situs pemerintahan Amerika untuk mempublikasikan penelitian medis. Ada banyak penelitian tentang minyak atsiri, terutama Frankincense.
OnGuard minyak camuran pelindung doTERRA juga
dipublikasikan dalam situs tersebut.
Dr. Pappas dari Universitas minyak atsiri adalah pakar terkemuka dalam kimia minyak atsiri. Beliau dengan rutin mempublikasikan tentang sifat-sifat minyak atsiri ke jural ilmiah terkemuka. Beliau jus menulis artikel mengenai aromaterapi dan mengajarkan tentang aromaterapi dan minyak atsiri di kampus kampus lokal.
dōTERRA bekerja sama dengan Rumah Sakit di Amerika dan Asia untuk penelitian lebih jauh dan pemakaian minyak atsiri pada pasien kanker
Rumah Sakit di Taiwan dan Jepang